Jumat, 23 Januari 2015

BAB III METODOLOGI


3.1 Alat

          Budidaya tanaman bayam ( Amaranthus Sp) dan tanaman kangkung darat ( Ipomoea reptans) untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam dan kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bayam (Amaranthus Sp) dan kangkung darat (Ipomoea reptans), menggunakan alat dalam berbudidayanya seperti cangkul, kored, tugal, meteran, ajir, ember, timbangan, dan gembor.

3.2 Bahan

          Budidaya tanaman bayam ( Amaranthus Sp) dan tanaman kangkung darat ( Ipomoea reptans) untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam dan kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bayam (Amaranthus Sp) dan kangkung darat (Ipomoea reptans),  menggunakan bahan dalam berbudidayanya seperti Benih Bayam  (Amaranthus Sp), benih kangkung ( Ipomoea reptans), pupuk kandang dari kotoran ayam, pupuk kandang dari kotoran sapi, kantong plastik dan tali raffia.

3.3 Metode

         Budidaya tanaman bayam dan kangkung merupakan budidaya tanaman yang menggunakan tahapan-tahapan  budidaya seperti pengolahan lahan, pembuatan bedengan, perapihan bedengan, pemupukan dengan pupuk kandang, penanaman, perawatan dan pengendalian hama penyakit , panen dan pasca panen.









            Sebelum melakukan pengolahan lahan, sebaiknya memilih lahan yang subur karena tanaman bayam dan kangkung darat adalah tanaman sayuran yang membutuhkan tanah yang memiliki tekstur tanah yang gembur. Adpun syarat tumbuh tanaman bayam yaitu :
1.      Tipe tanah            : Lempung sampai lempung berpasir, gembur, subur, dan mengandung bahan organik.
2.    pH tanah optimum  : 6,0 – 6,5
3.    ketinggian tempat : 100 – 1.000 m dpl
4.   Persyaratan lain     : Lokasi terbuka dan mendapatkan sinar matahari secara langsung dan drainase air lancar.

Syarat tumbuh tanaman kangkung darat yaitu :
1.   Tipe tanah                   : Lempung sampai lempung berpasir, gembur dan mengandung bahan organik.
2.    pH tanah optimum       : 5,5 – 6,5
3.    Ketinggian tempat                : 50 – 500 m dpl
4.    Persyaratan lain          : Lokasi terbuka dan memperoleh sinar matahari langsung, masih bisa ditanam di tanah rawa yang drainasenya tidak lancar.
          Pengolahan lahan merupakan kegiatan menggemburkan tanah dan menghaluskan bongkahan tanah. Pengolahan lahan dapat dilakukan dengan alat berat seperti tractor, hand tractor maupun dengan cangkul. Dalam praktikum ini, pengolahan lahan budidaya tanaman bayam dan kangkung darat seluas 20 m2 dilakukan menggunakan alat cangkul dengan  kedalaman pencangkulan ± 30 cm. Tanah dicangkul untuk membalik dan memecah agregat tanah yaitu bagian tanah yang ada didalam diletakan diluar. Pembalikan ini dilakukan agar tanah terkena sinar matahari sehingga hama seperti ulat tanah mati karena terkena sinar matahari langsung. Tidak hanya, itu pembalikan tanah juga dapat menghilangkan residu didalam tanah dan memusnahkan penyakit yang ada ditanah. Membuat bedengan dengan panjang 20 m2, lebar 1 m2, tinggi bedengan 30 cm, dan lebar pari 30 cm.
          Pembuatan bedengan ini dilakukan dengan cara mencangkul tanah yang ada di sebelah kanan dan kiri calon bedengan kemudian tanah diangkat dan diletakkan diatas bedengan, dilakukan agar parit terbentuk dengan kedalaman yang sesuai yaitu 30 cm dan agar bedengan terbentuk rapi dengan ketinggian 30 cm. Tidak hanya itu, pembutan bedengan dan pembuatan parit dilakukan agar drainase air lancar sehingga tanaman tidak tergenang air. Tanah yang masih berupa bongkahan yang ada dibedengan dicacah agar tanah menjadi lebih halus dan gembur. Bedengan dibagi dua bagian yaitu bagian timur 10 m2 dan bagian barat 10 m2.
          Bendengan yang sudah siap dan sudah rapi diberi pupuk kandang dari kotoran ayam dan pupuk kandang dai kotoran sapi yitu : 10 m2 bedengan timur dan 10 m2 bedengan barat. Pemberian pupuk kandang dilakukan dengan cara menyebar rata pupuk kebedengan dan mencampur pupuk dengan tanah yang ada dibedengan dengan cangkul. Pemberian pupuk dilakukan dengan tujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
          Lahan yang sudah diberi pupuk siap untuk ditanami. Penanaman dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak antar baris 15 cm, dalam barisan 5 cm dengan 2 butir benih disetiap lubangnya, kemudian benih ditutup kembali dengan tanah yang ada disekitar bedengan. Dan utuk tanaman bayam, benih dicampur pasir dengan perbandingan 1:10 kemudian disebar sebanyak 20 g/10 m2. Menanam benih bayam dibedengan yang diberi pupuk kandang dari kotoran ayam dan pupuk kandang dari kotoran sapi. Benih kangkung darat juga seperti itu, ditanaman dibedengan yang dipupuk kandang dari kotoran ayam dan pupuk kandang dari kotoran sapi. Jadi diperoleh : 5 m2 tanaman kangkung darat dibedengan timur bagian timur yang diberi pupuk kandang dari kotoran sapi, 5 m2 bayam dibedengan timur bagian barat yang diberi pupuk kandang dari kotoran ayam, 5 m2 tanaman kangkung darat dibedengan barat bagian timur yang diberi pupuk kandang dari kotoran sapi, 5 m2 tanaman bayam dibedengan barat bagian barat yang diberi pupuk kandang dari kotoran ayam.
          Tanaman bayam dan tanaman kangkung darat mulai tumbuh normal 2 MST, begitupun pada 2 MST tersebut gulma dan hama penyakit mulai menyerang tanaman sehingga pada saat inilah mulai dilakukn perawatan tanaman dengan pengendalian gulma, dan hama penyakit. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan cara menual atau pun dengan alat seperti kored. Gulma yang tumbuh didekat tanaman dapat dicabut langsung dengan tangan, karena apabila menggunakan koret tanaman bisa rusak yang disebabkan oleh jarak tanam yang berdekatan dan akar tanaman pun bisa rusak akibat terkena kored. Hama yang menyerang dapat dikendalikan dengan memungut langsung dan membunuhnya. Dalam praktikum ini tidak ada penyakit yang berbahaya menyerang tanaman.
          Pada minggu ketiga dilakukan pengamatan tanaman bayam dan tanaman kangkung yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun. Pengamatan tanaman dilakukan dengan pengamatan 10 tanaman contoh. Memilih tanaman contoh tidak boleh memilih tanaman yang berada paling luar tetapi memilih tanaman yang berada ditenga-tengah populasi, dipilih secara acak dan tersebar.Tanaman bayam memiliki perkecambahan epigeal yaitu dicirikan dengan kotiledonnya ikut terangkat keatas permukaan tanah. Tanaman kangkung darat memiliki tipe perkecambahan hipogeal yaitu dicirikan dengan kotiledonnya tidak ikut terangkat keatas permukaan tanah. Karena bayam tipe perkecambahannya epigeal sehingga pengukuran tinggi tanamannya dari pangkal tanaman sampai titik tumbuh, sedangkan untuk tanaman kangkung darat yang memiliki tipe perkecambahan hipogeal pengukuran tinggi tanamannya dari pangkal tanaman sampai ujung daun tertinggi.
          Tanaman bayam  dan kangkung darat dapat dipanen pada minggu ke-6 atau pada umur 35 hari setelah tanama. Tanaman bayam dipanen dengan cara dicabut yang kemudian akar tanaman dicuci agar bersih dari tanah yang ikut terbawa akar pada saat pemanenan. Pemanenan tanaman bayam yang ditanaman dibedengan yang diberi pupuk kandang dari kotoran sapi dengan yang ditanam dibedengan yang diberi pupuk kandang dari kotoran ayam dipisahkan dan ditimbang berapa bobot masing-masing bayam dengan perlakuan yang berbeda tersebut dan berpa bobot tanaman yang layak jual maupun yang tidak layak jual. Untuk 10 contoh tanaman bayam, sebelum pemanenen dilakukn pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun. Setelah itu tanaman dipanen dan ditimbang berapa bobot setiap tanaman lalu dirata-ratakan, berapa jumlah daun setiap tanaman dan dirata-ratakan.  Begitu pun dengan tanaman kangkung darat, dipanen dengan cara dicabut yang kemudian akar tanaman dicuci agar bersih dari tanah yang ikut terbawa akar pada saat pemanenan. Pemanenan tanaman kangkung darat yang ditanaman dibedengan yang diberi pupuk kandang dari kotoran sapi dengan yang ditanam dibedengan yang diberi pupuk kandang dari kotoran ayam dipisahkan dan ditimbang berapa bobot masing-masing kangkung dengan perlakuan yang berbeda tersebut dan berapa bobot tanaman yang layak jual maupun tidak layak jual. Untuk 10 contoh tanaman kangkung darat, sebelum pemanenen dilakukn pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun. Setelah itu tanaman dipanen dan ditimbang berapa bobot setiap tanaman lalu dirata-ratakan, berapa jumlah daun setiap tanaman dan dirata-ratakan.
          Pasca panen tanaman bayam dan kangkung darat yaitu tanaman bayam dan kangkung darat dibersihkan dari tanah dan kotoran lainnya menggunakan air, kemudian mengikat batang tanman yang mau dipasarkan




Nama : Lessy Novelyan P.S
Kelas  : 3ID06
NPM  : 34412182
Tugas 4
Metode Penelitian