BAB III METODOLOGI
3.1 Alat
Budidaya tanaman bayam ( Amaranthus Sp) dan tanaman kangkung
darat ( Ipomoea reptans) untuk
mengetahui pengaruh jenis pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam dan
kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bayam (Amaranthus Sp) dan kangkung darat (Ipomoea reptans), menggunakan alat dalam
berbudidayanya seperti cangkul, kored, tugal, meteran, ajir, ember, timbangan,
dan gembor.
3.2 Bahan
Budidaya tanaman bayam ( Amaranthus Sp) dan tanaman kangkung
darat ( Ipomoea reptans) untuk
mengetahui pengaruh jenis pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam dan
kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bayam (Amaranthus Sp) dan kangkung darat (Ipomoea reptans), menggunakan bahan dalam berbudidayanya
seperti Benih Bayam (Amaranthus Sp), benih kangkung ( Ipomoea reptans), pupuk kandang dari
kotoran ayam, pupuk kandang dari kotoran sapi, kantong plastik dan tali raffia.
3.3
Metode
Budidaya
tanaman bayam dan kangkung merupakan budidaya tanaman yang menggunakan
tahapan-tahapan budidaya seperti
pengolahan lahan, pembuatan bedengan, perapihan bedengan, pemupukan dengan
pupuk kandang, penanaman, perawatan dan pengendalian hama penyakit , panen dan
pasca panen.
Sebelum melakukan pengolahan lahan, sebaiknya memilih lahan yang
subur karena tanaman bayam dan kangkung darat adalah tanaman sayuran yang
membutuhkan tanah yang memiliki tekstur tanah yang gembur. Adpun syarat tumbuh
tanaman bayam yaitu :
1.
Tipe tanah : Lempung sampai lempung berpasir,
gembur, subur, dan mengandung bahan organik.
2. pH tanah optimum : 6,0
– 6,5
3. ketinggian tempat : 100
– 1.000 m dpl
4. Persyaratan lain :
Lokasi terbuka dan mendapatkan sinar matahari secara langsung dan drainase air
lancar.
Syarat tumbuh tanaman
kangkung darat yaitu :
1. Tipe tanah :
Lempung sampai lempung berpasir, gembur
dan mengandung bahan organik.
2.
pH tanah
optimum : 5,5 – 6,5
3.
Ketinggian
tempat : 50 – 500 m dpl
4.
Persyaratan
lain : Lokasi terbuka dan
memperoleh sinar matahari langsung, masih bisa ditanam di tanah rawa yang
drainasenya tidak lancar.
Pengolahan lahan merupakan kegiatan
menggemburkan tanah dan menghaluskan bongkahan tanah. Pengolahan lahan dapat
dilakukan dengan alat berat seperti tractor, hand tractor maupun dengan
cangkul. Dalam praktikum ini, pengolahan lahan budidaya tanaman bayam dan
kangkung darat seluas 20 m2 dilakukan menggunakan alat cangkul
dengan kedalaman pencangkulan ± 30 cm.
Tanah dicangkul untuk membalik dan memecah agregat tanah yaitu bagian tanah
yang ada didalam diletakan diluar. Pembalikan ini dilakukan agar tanah terkena
sinar matahari sehingga hama seperti ulat tanah mati karena terkena sinar
matahari langsung. Tidak hanya, itu pembalikan tanah juga dapat menghilangkan
residu didalam tanah dan memusnahkan penyakit yang ada ditanah. Membuat
bedengan dengan panjang 20 m2, lebar 1 m2, tinggi
bedengan 30 cm, dan lebar pari 30 cm.
Pembuatan bedengan ini dilakukan
dengan cara mencangkul tanah yang ada di sebelah kanan dan kiri calon bedengan
kemudian tanah diangkat dan diletakkan diatas bedengan, dilakukan agar parit
terbentuk dengan kedalaman yang sesuai yaitu 30 cm dan agar bedengan terbentuk
rapi dengan ketinggian 30 cm. Tidak hanya itu, pembutan bedengan dan pembuatan
parit dilakukan agar drainase air lancar sehingga tanaman tidak tergenang air.
Tanah yang masih berupa bongkahan yang ada dibedengan dicacah agar tanah
menjadi lebih halus dan gembur. Bedengan dibagi dua bagian yaitu bagian timur
10 m2 dan bagian barat 10 m2.
Bendengan yang sudah siap dan sudah
rapi diberi pupuk kandang dari kotoran ayam dan pupuk kandang dai kotoran sapi
yitu : 10 m2 bedengan timur dan 10 m2 bedengan barat.
Pemberian pupuk kandang dilakukan dengan cara menyebar rata pupuk kebedengan dan
mencampur pupuk dengan tanah yang ada dibedengan dengan cangkul. Pemberian
pupuk dilakukan dengan tujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman.
Lahan yang sudah diberi pupuk siap
untuk ditanami. Penanaman dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak antar
baris 15 cm, dalam barisan 5 cm dengan 2 butir benih disetiap lubangnya,
kemudian benih ditutup kembali dengan tanah yang ada disekitar bedengan. Dan
utuk tanaman bayam, benih dicampur pasir dengan perbandingan 1:10 kemudian
disebar sebanyak 20 g/10 m2. Menanam benih bayam dibedengan yang
diberi pupuk kandang dari kotoran ayam dan pupuk kandang dari kotoran sapi.
Benih kangkung darat juga seperti itu, ditanaman dibedengan yang dipupuk
kandang dari kotoran ayam dan pupuk kandang dari kotoran sapi. Jadi diperoleh :
5 m2 tanaman kangkung darat dibedengan timur bagian timur yang
diberi pupuk kandang dari kotoran sapi, 5 m2 bayam dibedengan timur
bagian barat yang diberi pupuk kandang dari kotoran ayam, 5 m2
tanaman kangkung darat dibedengan barat bagian timur yang diberi pupuk kandang
dari kotoran sapi, 5 m2 tanaman bayam dibedengan barat bagian barat
yang diberi pupuk kandang dari kotoran ayam.
Tanaman bayam dan tanaman kangkung
darat mulai tumbuh normal 2 MST, begitupun pada 2 MST tersebut gulma dan hama
penyakit mulai menyerang tanaman sehingga pada saat inilah mulai dilakukn
perawatan tanaman dengan pengendalian gulma, dan hama penyakit. Pengendalian
gulma dapat dilakukan dengan cara menual atau pun dengan alat seperti kored.
Gulma yang tumbuh didekat tanaman dapat dicabut langsung dengan tangan, karena
apabila menggunakan koret tanaman bisa rusak yang disebabkan oleh jarak tanam
yang berdekatan dan akar tanaman pun bisa rusak akibat terkena kored. Hama yang
menyerang dapat dikendalikan dengan memungut langsung dan membunuhnya. Dalam
praktikum ini tidak ada penyakit yang berbahaya menyerang tanaman.
Pada minggu ketiga dilakukan
pengamatan tanaman bayam dan tanaman kangkung yaitu tinggi tanaman dan jumlah
daun. Pengamatan tanaman dilakukan dengan pengamatan 10 tanaman contoh. Memilih
tanaman contoh tidak boleh memilih tanaman yang berada paling luar tetapi
memilih tanaman yang berada ditenga-tengah populasi, dipilih secara acak dan
tersebar.Tanaman bayam memiliki perkecambahan epigeal yaitu dicirikan dengan
kotiledonnya ikut terangkat keatas permukaan tanah. Tanaman kangkung darat
memiliki tipe perkecambahan hipogeal yaitu dicirikan dengan kotiledonnya tidak
ikut terangkat keatas permukaan tanah. Karena bayam tipe perkecambahannya
epigeal sehingga pengukuran tinggi tanamannya dari pangkal tanaman sampai titik
tumbuh, sedangkan untuk tanaman kangkung darat yang memiliki tipe perkecambahan
hipogeal pengukuran tinggi tanamannya dari pangkal tanaman sampai ujung daun
tertinggi.
Tanaman bayam dan kangkung darat dapat dipanen pada minggu
ke-6 atau pada umur 35 hari setelah tanama. Tanaman bayam dipanen dengan cara
dicabut yang kemudian akar tanaman dicuci agar bersih dari tanah yang ikut
terbawa akar pada saat pemanenan. Pemanenan tanaman bayam yang ditanaman
dibedengan yang diberi pupuk kandang dari kotoran sapi dengan yang ditanam
dibedengan yang diberi pupuk kandang dari kotoran ayam dipisahkan dan ditimbang
berapa bobot masing-masing bayam dengan perlakuan yang berbeda tersebut dan
berpa bobot tanaman yang layak jual maupun yang tidak layak jual. Untuk 10
contoh tanaman bayam, sebelum pemanenen dilakukn pengamatan tinggi tanaman dan
jumlah daun. Setelah itu tanaman dipanen dan ditimbang berapa bobot setiap
tanaman lalu dirata-ratakan, berapa jumlah daun setiap tanaman dan
dirata-ratakan. Begitu pun dengan
tanaman kangkung darat, dipanen dengan cara dicabut yang kemudian akar tanaman
dicuci agar bersih dari tanah yang ikut terbawa akar pada saat pemanenan.
Pemanenan tanaman kangkung darat yang ditanaman dibedengan yang diberi pupuk
kandang dari kotoran sapi dengan yang ditanam dibedengan yang diberi pupuk
kandang dari kotoran ayam dipisahkan dan ditimbang berapa bobot masing-masing
kangkung dengan perlakuan yang berbeda tersebut dan berapa bobot tanaman yang
layak jual maupun tidak layak jual. Untuk 10 contoh tanaman kangkung darat,
sebelum pemanenen dilakukn pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun. Setelah
itu tanaman dipanen dan ditimbang berapa bobot setiap tanaman lalu
dirata-ratakan, berapa jumlah daun setiap tanaman dan dirata-ratakan.
Pasca panen tanaman bayam dan kangkung
darat yaitu tanaman bayam dan kangkung darat dibersihkan dari tanah dan kotoran
lainnya menggunakan air, kemudian mengikat batang tanman yang mau dipasarkan
Nama : Lessy Novelyan P.S
Kelas : 3ID06
NPM : 34412182
Tugas 4
Metode Penelitian
Nama : Lessy Novelyan P.S
Kelas : 3ID06
NPM : 34412182
Tugas 4
Metode Penelitian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar