Sabtu, 25 Juni 2016

Penerapan Standar Teknik dan Standar Manajemen "Standar Manajemen Mutu SIX SIGMA" Studi Kasus di Bangladesh

Reducing Process Variability By Using DMAIC Model: A Case Study In Bangladesh

Penulis
Ripon Kumar Chakrabortty, Tarun Kumar Biswas, Iraj Ahmed
Metode
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control)
Penerbit
International Journal For Quality Research 7 (1) 127-140, ISSN 1800-6450 2010 Vol I.
Accepted 26 Februari ,2013, Bangladesh
        
              Banyak industri manufaktur terkemuka Sekarang, Six Sigma dan konsep Lean manufaktur untuk meningkatkan produktivitas mereka serta kualitas produk . Penulisan tersebut menjelaskan pendekatan Six Sigma yang digunakan untuk mengurangi variabilitas proses industri pengolahan makanan di Bangladesh. Metode DMAIC ( Define , Measure , Analyze, Improve , & Control) digunakan untuk melaksanakan Sigma Filsafat Six . Lima fase model telah terstruktur langkah demi langkah masing-masing. alat yang berbeda dari Total Quality Management , statistik Quality Control dan konsep Lean Manufacturing fungsi kemungkinan Kualitas penyebaran , grafik P Control, diagram Fishbone , Analytical Hierarchy Process , analisis Pareto yang digunakan dalam fase yang berbeda dari model DMAIC . Variabilitas proses telah dicoba untuk mengurangi dengan mengidentifikasi dan mengurangi akar penyebab cacat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membuat proses ramping dan meningkatkan tingkat sigma.
            Dalam Tahap berbeda model DMAIC berbagai jenis alat sigma Six dan alat-alat lean seperti QFD, kontrol grafik, diagram Fish-bone, analisis Pareto dan proses hirarki analitik dipekerjakan. Setelah mendefinisikan masalah dan mengamati situasi di peta kendali, cacat yaitu sekitar 80% bertanggung jawab atas variasi proses telah diidentifikasi. Kemudian akar penyebab cacat tersebut diidentifikasi dalam tahap analisis dengan menggunakan penyebab diagram efek, setelah beberapa panduan ditempatkan untuk memperbaiki kondisi dengan pelaksana.
            Kegunaan dan manfaat dari penerapan metode DMAIC.  Pengertian DMAIC  setiap tahapannya dengan langsung menerapkannya.:
1)    Define (D),  Tahap Define merupakan langkah operasional pertama dalam program peningkatan kualitas Six Sigma. Dalam tahap Define dilakukan identifikasi proyek yang potensial, mendefinisikan peran orangorang yang terlibat dalam proyek Six Siqma, mengidentifikasi karakteristik kualitas kunci (CTQ) yang berhubungan langsung dengan kebutuhan spesifik dari pelanggan dan menentukan tujuan.
2)   Measure (M) Measure merupakan langkah operasional kedua dalam program peningkatan kualitas Six Sigma, terdapat beberapa hal pokok yang harus dilakukan yaitu: 1. Melakukan dan mengembangkan rencana pengumpulan data yang dapat dilakukan pada tingkat proses, dan/atau output. 2. Mengukur kinerja sekarang (current performance) untuk ditetapkan sebagai baseline kinerja pada awal proyek Six Sigma.
3)    Analyze (A) Merupakan langkah operasional ketiga dalam program peningkatan kualitas Six Sigma. Sebenarnya target dari program Six Sigma adalah membawa proses industri pada kondisi yang memiliki stabilitas (stability) dan kemampuan (capability), sehingga mencapai tingkat kegagalan nol (zero defect oriented)
4)    Improve ( I ) Setelah sumber-sumber dan akar penyebab permasalahan kualitas teridentifikasi, maka perlu dilakukan penentapan rencana tindakan (action plan) untuk melaksanakan peningkatan kualitas Six Siqma, yaitu dengan tools: Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yang mendiskripsikan tentang alokasi sumber-sumber daya serta prioritas dan atau alternatif yang dilakukan dalam implementasi dari rencana itu.
         Pengurangan variasi proses adalah proses yang berkesinambungan. Untuk mencapai tingkat Six Sigma untuk setiap perusahaan manufaktur, pekerjaan yang memakan tenaga & waktu. Dalam penelitian penulisnya hanya menekankan pada awal atau iterasi pertama dari model DMAIC. iterasi ini perlu dilanjutkan sampai variasi proses mengurangi ke tingkat yang diinginkan dari pendekatan sigma Six Sigma. Ramping dan Six Sigma keduanya telah dilaksanakan sebagai bentuk terintegrasi dalam penelitian ini untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan dukungan satu sama lain. Bersandar Six Sigma dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis bidang bisnis seperti layanan, produksi, pemasaran, penjualan dan pengadaan dan lain-lain. Hasil utama dari pendekatan ini adalah untuk mengurangi biaya, mengurangi waktu, memaksimalkan keuntungan, kualitas produk dan meningkatkan kepuasan pelanggan . Meskipun semua tindakan pencegahan dan perbaikan telah ditetapkan tetapi, produsen menerapkan konsep-konsep ini tidak dapat mengklaim bahwa jumlah barang cacat menurun. Tapi setidaknya itu dapat yakin bahwa keberhasilan pelaksanaan teknik manajemen ini harus membawa dampak positif yang besar bagi organisasi

Sumber : http://www.ijqr.net/journal/v7-n1/9.pdf 

Nama  : Lessy Novelyan P.S
Npm    : 34412182
Kelas   : 4ID06